Beijing --- Universitas Capital Medical di Beijing menyelenggarakan forum bertajuk‘Globalization of Medical Education’. Forum yang berlangsung pada 12 September lalu ini dihadiri pimpinan Kementerian Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan para pejabat Medical Council serta Kementerian Kesehatan dari berbagai negara, seperti Bangladesh, India, Indonesia, Pakistan, Thailand dan Amerika Serikat.
Pejabat Indonesia yang hadir pada forum tersebut adalah mantan Wakil Menteri Pendidikan Fasli Jalal, yang sekarang menjabat sebagai Senior Advisor to Achieve the MDG’s (Millenium Development Goals),National Planning and Development Agency(Bappenas) RI, juga merangkap Senior Policy Consultant of World Bank Indonesia. Hadir juga dan Penasehat Presiden RI di bidang Pendidikan serta Atase Pendidikan KBRI Beijing.
Dalam pidatonya yang berjudul ‘Challenges for Ensuring Quality of Medical Education in Indonesia’, Fasli Jalal mengemukakan bahwa Indonesia sangat kekurangan lulusan kedokteran. Diperkirakan perbandingan jumlah dokter dibandingkan jumlah penduduk adalah 6 : 10.000 pada tahun 2014. Sementara itu, sekolah kedokteran di Indonesia baru mencapai jumlah 72 buah pada tahun 2012 dan penyebarannya tidak merata.
Untuk menjamin kualitas lulusan kedokteran dibutuhkan paling sedikit 300 rumah sakit yang dikhususkan untuk pendidikan (rumah sakit pendidikan). Selain itu, diperlukan program kolaborasi di antara instansi dan lembaga terkait di bidang pendidikan dan kesehatan untuk membangun komitmen bersama yang bertujuan meningkatan pendidikan kedokteran yang pada gilirannya dapat berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat, bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam menghasilkan dokter-dokter yang berkualitas, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, manajemen keuangan dan fasilitas yang efektif dan meningkatkan prestise dan potensi dalam kemitraan perguruan tinggi kedokteran.
Selain Fasli, delegasi dari negara lain juga menyampaikan pidatonya. Misalnya Atif Hussain Kazmi dari Pakistan menyampaikan makalah mengenai perbandingan pendidikan medis di Tiongkok dan Pakistan dan upaya reformasi pendidikan medis internasional, dilanjutkan dengan Dr Badiuzzaman Bhuiyan dari Bangladesh yang menyampaikan makalah yang membahas Globalisasi pendidikan kedokteran. Forum ditutup dengan acara kunjungan ke rumah sakit dan fasilitas pendidikan serta jamuan makan malam dan upacara penyerahan penghargaan kepada para peserta. (DM, sumber: KBRI Beijing)